Bupati Satono Letakkan Batu Pertama Tanda Jembatan Berkemajuan 85 Meter Tangaran Siap Dibangun
Demi memberikan kenyamanan dan keamanan bagi aksesibilitas masyarakat Bupati Sambas H. Satono, S.Sos.I M.H kembali meletakkan batu pertama jembatan berkemajuan Non APBD.
Kali ini Bupati Sambas dan rombongan bertolak ke Kecamatan Tangaran tepatnya di Dusun Sadayan Desa Tangaran, Selasa 05 September 2023.
Meskipun hari sudah mulai gelap karena banyaknya kegiatan yang dilakukan, namun tidak mengurangi semangat dari Bupati Sambas Satono. Begitu juga dengan masyarakat Dusun Sadayan yang selalu setia dan begitu antusias menanti kedatangan Bupati Sambas meskipun ditengah hari yang mulai gelap sebagai pertanda pergantian siang dan malam. Antusias yang digambarkan masyarakat dikarenakan jembatan yang selama puluhan tahun tidak tersentuh pembangunan, akhirnya sebentar lagi akan dibangun.
Bupati Sambas H. Satono mengatakan jembatan sepanjang 85 meter selain menjadi akses ekonomi masyarakat juga sebagai akses pendidikan khususnya masyarakat Desa Tangaran, Dusun Sadayan.
Bupati Satono menambahkan jembatan tersebut akan dibangun oleh salah satu donatur yang peduli terhadap masyarakat Kabupaten Sambas. Ia mengatakan sudah sepantasnya dirinya sebagai Bupati Sambas memberikan infrastruktur yang memadai seperti jembatan ini sebagai aksesibilitas masyarakat, meskipun ditengah keterbatasan anggaran Pemerintah.
“Ini jembatan sepanjang 85 meter di Desa Tangaran, Dusun Sadayan, merupakan akses ekonomi masyarakat dan juga sebagai akses pendidikan, Walaupun pemerintah tidak mampu menaikan harga hasil panen masyarakat, tapi minimal kita hadir memberikan akses untuk ekonomi masyarakat”, dikatakan Bupati Satono.
“Namun karena kondisi keuangan pemerintah yang terbatas, ada sahabat kita yang peduli dan akan membantu masyarakat Kabupaten Sambas dalam pembangunan di Desa Tangaran ini”, sambungnya.
Bupati Satono menegaskan bahwa pembangunannya bukanlah sistem proyek. Oleh karenanya ia meminta kepada seluruh masyarakat Desa Tangaran untuk saling bekerjasama dan bergotong royong dalam proses pembangunan jembatan berkemajuan tersebut.
“Saya minta tolong, ini bukan proyek pemerintah, saya minta kebersamaannya untuk bergotong royong dalam pembangunan jembatan ini. Disisi pengerjaannya kaum ibu-ibu membantu penyediaan makanan atau kue untuk proses pembangunan yang dilakukan kaum laki-laki. Saya minta masyarakat Desa Tangaran semua ikut andil dan mengawasi agar jembatan ini bisa dibangun dengan bagus dan kokoh”, tutupnya.