Wabup Rofi Terima Audiensi BKKBN Kalbar Untuk Sinergitas Percepatan Penurunan Stunting Di Sambas
Wakil Bupati Sambas Fahrur Rofi menerima audiensi Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Kalimantan Barat, Selasa 11 April 2023.
Audiensi tersebut dalam rangka sinergitas program percepatan penanganan stunting di Kabupaten Sambas tahun 2023.
Wakil Bupati Sambas Fahrur Rofi mengatakan penurunan stunting di Kabupaten Sambas pada tahun lalu masih jauh dari target yang telah ditetapkan yaitu 14%.
“Kita memang mengalami penurunan stunting pada tahun lalu, tapi itu tidak cukup, harus kita turunkan lagi Karena masih jauh dari target yaitu 14 %. Tahun ini kita harus berusaha lebih eksta untuk menurunan stunting di Kabupaten Sambas”,ungkapnya.
Untuk strategi penurunan stunting, Wabup Rofi menjelaskan masih sama dengan tahun lalu, namun dengan lebih meningkatkan pada lokus tertentu.
“Sebenarnya trategi khusus untuk penurunan stunting masih sama dengan tahun lalu, namun akan kita tingkatkan lagi dengan jiplak dan juknis dari pemerintah pusa”,ujarnya.
Fahrur Rofi sebagai Ketua TPPS Kabupaten Sambas mengatakan bahwa stunting ini permasalahan bersama, sehingga seluruh stakeholder diharapkan dapat lebih merapatkan barisan untuk menurunkan angka stunting di Kabupaten Sambas.
“Kerjasama antara stakeholder juga harus dirapatkan lagi barisan, karena stunting ini bukan masalah satu bidang saja, tetapi semua bidang, sehingga harus sama bergerak, bahu membahu, supaya target yang ditetapkan bisa kita realisasikan”, tutupnya.
Kepala Perwakilan BKKBN Kalimantan Barat Pintauli Siregar mengatakan bahwa BKKBN membentuk tim pendampingan keluarga yang akan menjadi mediator untuk menyampaikan terkait penurunan stunting di tingkat desa.
“Upaya pertama yang akan lakukan oleh BKKBN secara umum, bahwa kita sudah membentuk tim pendamping keluarga yang terdiri dari 3 unsur, bidan, kader KPP dan Penggerak PKK. Jadi ketiga tim ini akan berkolaborasi dilapangan untuk bisa menjadi mediator untuk menyampaikan tentang stunting”, katanya.
Ia menambahkan bahwa Pemerintah Pusat melalui BKKBN telah meluncurkan anggaran khusus stunting yang sangat luar biasa.
“Pemerintah pusat juga melalui BKKBN telah melontarkan anggaran terkait khusus penurunan stunting ini sangat luar biasa, kita dari BKKBN akan terus membantu Kabupaten Kota untuk melakukan penurunan stunting”, ungkapnya.
Labih jauh Pintauli Siregar mengharapkan agar Kabupaten Sambas bisa melakukan audit stunting. Dengan ini diharapkan dapat memfokuskan penyebab kasus stunting di suatu desa atau wilayah.
“Di Sambas kita berharapnya dilakukan yang namanya audit kasus stunting. Jadi ini akan memfokuskan Desa atau wilayah tertentu di Kabupaten Sambas, bahwa yang diprioritaskan itu di Kecamatan mana, Desa apa, itu kita coba mencari sebernarnya penyebab stunting disana itu apa. Jadi apabila telah ditemukan anak yang terdampak stunting, seluruh stakeholder dapat berkerjasama menggali dan menyelesaikan permasalah tersebut”,tutupnya.