Rapid Test Warga Perbatasan Temajuk
Bupati Sambas, H Atbah Romin Suhaili Lc MH, ikut serta menyaksikan tim dinas kesehatan kab sambas menggelar rapid test di batas negara Indonesia Malaysia di Desa Temajuk Kec Paloh, Rabu (29/4). Rapid test dipimpin langsung Kadis Kesehatan bersama Tim Kesehatan Puskesmas Temajuk.
Hadir mendampingi Bupati Sambas pada gelaran rapid test di Temajuk, Plt Kadis Perhubungan bersama staf, Camat dan Forkopimcam Paloh, dan beberapa pejabat lainnya. Dikatakan Bupati Sambas, wilayah perbatasan Indonesia Malaysia di Desa Temajuk, termasuk titik yang mendapat perhatian selama pandemi covid 19. Kata dia, guna memutus mata rantai penyebaran wabah covid ini, akses temajuk mendapat prioritas. “Pemerintah Kabupaten Sambas terutama tim gugus tugas, telah berkomitmen, semakin saat ini, kami akan bekerja ekstra ketat, eksta waspada. Saya mengharapkan, kita semua peduli, patuhi protokol kesehatan dan arahan pemerintah pusat,” tutur dia. Bupati mengapresiasi semua pihak, baik dari tenaga medis, aparatur keamanan TNI Polri, pihak kecamatan, desa maupun tim gugus tugas yang telah bekerja dan semangat melaksanakan arahan pemerintah pusat. Dijelaskan dia, titik pos batas negara di Temajuk, telah dikawal langsung pihak TNI.
“Tim gugus telah memantau kondisi di titik pos, Alhamdulillah dijaga, semua pelintas semua didata, dan prosedur covid nya telah dilakukan, misalnya jika ada suhu tubuh pelintas yang masuk kategori ternotifikasi, segera tim medis puskesmas temajuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut,” ungkap Bupati. Hal senada diungkapkan Kadis Kesehatan, dr Fatah M. Dia mengungkapkan, memang petugas medis tidak siaga langsung di pos pelintasan, melainkan ada mekanisme teknis yang telah disepakati. “Petugas medis khususnya, segera turun ketika mendapat informasi dari petugas aparat yang ada di pos. Biasanya jika ditemukan pelintas dengan kondisi tubuh diatas normal, atau mengalami kondisi kesehatan batuk pilek atau demam, nah petugas kita langsung turun ke lokasi melakukan pengecekan lebih lanjut,” sebut dia. Mayoritas yang mendapat pelayanan rapid test, jelas Fatah, para santri-santriwati yang baru kembali dari pondok pesantren diluar kalimantan barat. Diprioritaskannya Rapid test di temajuk, kata dia, karena saat ini, daerah asal tempat santri menimba ilmu, banyak yang terkonfirmasi kasus posifit. “Langkah ini harus kita ambil, agar sedini munkin bisa kita cegah penyebarannya,” tutur dia.