Masuk Nominasi IGA Tahun 2022, Bupati Satono Sampaikan Inovasi Unggulan Kab. Sambas

Pelaksanaan Innovative Government Award (IGA) 2022 telah memasuki penilaian presentasi kepala Daerah terinovatif. Tim penilaian Inovatif Government Award (IGA) diselenggarakan oleh badan Penelitian dan Pengembangan (Litbang) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).

Pemerintah Kabupaten Sambas kembali masuk dalam 14 nominator Daerah Terinovatif Pada Innovative Government Award (IGA) tahun 2022. Karena itu, Pemerintah Kabupaten Sambas melalui Bupati Sambas H. Satono, S.Sos.I,MH langsung diminta mempresentasikan inovasi unggulan yang telah masuk nominasi. Bertempat di ruang sidang Kemendagri Rabu 23 November 2022 kedatangan Bupati Sambas Satono dalam menyampaikan Presentasi ini ditemani oleh Sekda Sambas Fery Madagaskar, Kepala Bappeda Sambas Yudi, Kepala Bakeuda Sambas Rahmat Robbi serta kepala SatPol-PP U.Heriansyah.

Dihadapan tim juri yang berasal dari Kementerian, Lembaga, Universitas,LSM dan perwakilan Media, Bupati Sambas Satono memaparkan dan mempresentasikan Inovasi yang menjadi unggulan daerah kabupaten Sambas.

Mengawali presentasinya Bupati Sambas dengan penuh semangat menjelaskan gambaran umum kondisi geografis dan demografis Kabupaten Sambas. Selanjutnya Ada dua inovasi yang disampaikan oleh Bupati Sambas Satono dihadapan para tim panelis diantaranya Pertama Inovasi digital Insanak yang menjadi lokasi di Desa Sejiram Kecamatan Tebas dimana desa tersebut merupakan suatu wilayah yang masih dibilang minim untuk jaringan Internet blankspot. Berkaitan dengan hal tersebut desa sejiram membentuk Bumdesa maju bersama dengan membentuk Internet pedesaan Akomodatif (Insanak) yang kemudian berhasil membuka keterisoliran desa desa blankspot.

“Insanak dilatar belakangi oleh keterisoliran Sinyal internet di Kabupaten Sambas, untuk itu SDM Desa Sejiram membentuk BUMDESA sebagai penyedia jaringan internet di desa-desa yang ada di Kabupaeten Sambas” papar Bupati Satono.

Inovasi yang kedua adalah Jembatan Berkemajuan Non APBD dimana Kabupaten Sambas memiliki banyak sungai hal ini membutuhkan jembatan penghubung untuk jalur transportasi. Dengan adanya kepedulian dari masyarakat serta pengusaha serta dipadukan dengan kearifan lokal berupa gotong royong sehingga tercipta inovasi dari segi pembiayaan yang bersumber dari non APBD yang mana pengusaha menjadi Donatur Pembiayaan  dan masyarakat menyumbangkan lahan serta dikerjakan swadaya oleh masyarakat. 

“Dengan banyaknya Jembatan yang rusak serta terbatasnya APBD maka masyarakat hanya menikmati hasil pembangunan, setelah adanya inovasi jembatan ini maka jembatan rusak dapat ditangani dengan cepat tanpa APBD” terang Bupati Satono.

“ Walaupun baru satu tahun 5 bulan jadi Bupati, namun dengan semangat gotong royong maka pada 6 bulan pertama kita berhasil membangun 11 jembatan Non APBD di akhir tahun 2021, Untuk tahun 2022sampai saat ini telah terbangun sebanyak 28 Jembatan, mudah-mudahan ditargetkan akhir Desember dapat terbangun 30 jembatan Non APBD” tambah Bupati Satono.

Di akhir presentasi tim panelis memberikan kredit khusus dan ikut berbangga dengan apa yang telah dilakukan terkait dengan inovasi pemerintah Kabupaten Sambas dengan mengatakan bahwa apa yang telah dilakukan oleh Pemda Sambas di bawah kepemimpinan Bupati Satono ini disebut oleh panelis dengan Bahasa Inovasi yang lain yakni Social Digital Movement.

Berita Lainya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


X2QU37