Lepas 34 Peserta Karnaval tenun sambas, Bupati Satono Harap Pelestarian Budaya Tenun Sambas Terus terjaga
Sambas, PPID – Bupati Sambas, H. Satono, S.Sos.I, MH lepas 34 Peserta Karnaval Tenun Sambas tahun 2024 di Jalan Pembangunan Sambas, Desa Dalam Kaum, Minggu 04 Agusutus 2024.
Kegiatan dilaksanakan dengan bersamaan dengan HUT Kota Sambas dan Perpindahan Ibu Kota Sambas serta peringatan HUT RI ke-79 ini bertujuan untuk meningkatkan keterlibatan masyarakat dalam mempromosikan budaya warisan lokal tenun Sambas guna meningkatkan kreativitas pengrajin dalam berkreasi sehingga diharapkan mampu menarik wisatawan baik dari dalam maupun luar daerah dalam rangka mendukung geliat ekonomi daerah.
Berbagai tema kostum ditampilkan pada karnaval yang dibagi pada kategori anak dan dewasa tersebut dengan ketentuan tidak melanggar SARA menjunjung tinggi kearifan lokal dengan penggunaan minimal 50% bahan cual maupun lunggi yang disesuaikan lagi dengan jenis kelamin.
Ketua DEKRANASDA Sambas, Hj. Yunisa, S.Pd, M.A.P berharap agar dengan pelaksanaan event seperti ini lebih mengenalkan lagi Kabupaten Sambas di kancah Nasional bahkan Internasional terutama potensi kain tenun Sambas dengan improvisasi dari desainer, sehingga kain tenun khas kabupaten Sambas ini bukan hanya digunakan pada acara formal saja akan tetapi bisa dikembangkan dan dikombinasikan dengan event yang berkaitan dengan seni budaya dan sebagainya.
Bupati Sambas, Satono menyampaikan penyelenggaraan Event seperti ini tentunya merupakan wujud atensi Pemerintah Daerah Kabupaten Sambas dalam mengapresiasi pelestarian budaya kain tenun Sambas melalui improvisasi yang dilakukan oleh desainer sehingga kain tenun tidak hanya di pakai pada saat acara kesenian saja.
“Ini merupakan bentuk atensi serta apresiasi pemda Sambas kepada budaya lokal yang punya potensi di Kabupaten Sambas ini adalah daerah yang kaya dengan budaya. Budaya lokalnya budaya seni termasuk potensi kain tenun yang luar biasa” buka Satono
Lanjut dirinya berharap potensi budaya kain tenun Sambas harus bisa terekspos ke luar daerah baik itu di kancah Nasional atau bahkan internasional mengingat Sambas merupakan daerah perbatasan.
“Tentu saya berharap potensi-potensi budaya seperti ini terus harus dikembangkan tidak hanya diketahui oleh orang lokal tapi bagaimana bisa ekspansi, bisa diketahui khalayak ramai bahkan kancah nasional dan internasional” tambahnya.
Mengingat kain tenun Sambas yang memiliki perjalanan sejarah panjang, dirinya berharap kepada masyarakat Sambas khususnya generasi muda untuk bisa terus melestarikan potensi ini sehingga sejarah panjang yang sudah diapresiasi bahkan oleh UNSECO ini tidak terlupakan oleh generasi mendatang.
“kain tenun Sambas sudah mendapat apresiasi dari UNESCO artinya nilai sejarah dari kain tenun Sambas itu sangat tua sekali dan saya berharap agar generasi muda kita bisa terus melestarikan potensi-potensi seni budaya kain tenun sehingga sejaharnya tidak lupa oleh nak cucu kita ke depan” tutupnya.(PPID_PIKP)