Festival Ngamping Tri Mandayan, Yunisa: Semoga Budaya Lokal Ini Jadi Agenda Pemda dikemas menarik
Sambas, PPID – Pemerintah Desa Tri Mandayan, Kecamatan Teluk Keramat, sukses menggelar Festival Ngamping di Dusun Saiyung, Kamis(31/07/2025). Kegiatan budaya yang bertujuan melestarikan tradisi lokal ini mendapat antusiasme tinggi dari masyarakat setempat.
Sebanyak 14 peserta dari berbagai unsur masyarakat, mulai dari perwakilan RT hingga kelompok tani (Gapoktan), ikut ambil bagian dalam festival ini. Festival Ngamping sendiri merupakan bentuk ungkapan rasa syukur masyarakat atas hasil panen, yang diwujudkan dalam bentuk pesta rakyat.
Ketua TP PKK Kabupaten Sambas, Hj. Yunisa, S.Pd., MAP, turut hadir menyaksikan langsung festival ini. Dalam sambutannya, ia mengapresiasi inisiatif Pemerintah Desa Tri Mandayan yang telah mendukung program pelestarian budaya yang diusung oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Sambas.
“Saya mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Desa Tri Mandayan atas penyelenggaraan Festival Ngamping ini. Kegiatan ini sejalan dengan upaya pemerintah daerah dalam melestarikan kearifan lokal,” ujar Yunisa.
Lebih lanjut, Yunisa menjelaskan bahwa Ngamping merupakan budaya turun-temurun yang telah lama hidup di tengah masyarakat Kabupaten Sambas. Tradisi ini sarat makna, sebagai bentuk syukur atas limpahan rezeki dari hasil panen.
“Ngamping adalah bagian dari akar budaya masyarakat kita. Festival ini menjadi bukti nyata kepedulian masyarakat Tri Mandayan dalam menjaga tradisi leluhur,” tambahnya.
Yunisa juga menyampaikan harapannya agar festival ini tidak hanya berhenti di tingkat desa. Ia mendorong Pemerintah Daerah melalui dinas terkait untuk menjadikan Festival Ngamping sebagai agenda resmi tahunan di tingkat kabupaten.
“Saya berharap ke depan Festival Ngamping bisa dikemas lebih besar dan menarik, sehingga bisa menjadi destinasi budaya unggulan yang mampu menarik wisatawan lokal maupun mancanegara,” jelas Yunisa.
Menariknya, dalam kesempatan tersebut, Hj. Yunisa bersama tim PKK Kecamatan dan Desa Tri Mandayan turut serta mempraktikkan cara tradisional mengolah amping—mulai dari menumbuk padi dengan lesung hingga proses pengolahan lainnya. (PPID Kab. Sambas/PIKP)
