Dihadapan Gubernur Norsan, Bupati Satono Paparkan Potensi Daerah Dalam Musrenbang RKPD 2026 Kabupaten Sambas
Sambas, PPID – Bupati Sambas, H. Satono, S.Sos.I, M.H memaparkan berbagai potensi unggulan Kabupaten Sambas saat membuka Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2025–2029 yang dirangkai dengan Musrenbang Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) 2026, Selasa (22/04/2025) di Aula Utama Kantor Bupati Sambas.
Kegiatan strategis ini bertujuan untuk memperdalam visi dan misi pembangunan lima tahun ke depan, sekaligus menjaring aspirasi dan saran dari berbagai pemangku kepentingan terhadap program prioritas pembangunan tahun 2026.
Musrenbang tersebut terasa lebih hangat dan istimewa dengan kehadiran langsung Gubernur Kalimantan Barat, Drs. H. Ria Norsan, M.M, M.H, bersama jajaran Forkopimda, instansi vertikal Provinsi dan Kabupaten, serta organisasi kemasyarakatan.
Dalam sambutannya, Bupati Satono menyampaikan bahwa Musrenbang kali ini berbeda dari tahun sebelumnya. “Ada dua hal yang membedakan, pertama langsung dihadiri oleh Gubernur Kalimantan Barat, kedua pertemuan hari ini tidak hanya membahas RPJMD, tetapi juga dirangkai dengan RKPD 2026. Ini menjadi momentum strategis bagi semua pemangku kebijakan untuk menentukan arah pembangunan ke depan,” ujar Satono.
Ia juga menekankan pentingnya perencanaan pembangunan tahun 2026 sebagai pijakan dalam mewujudkan harapan dan kesejahteraan masyarakat Sambas. “Potensi SDM Sambas sangat besar, baik di sektor pertanian, perikanan, maupun pariwisata budaya yang menjadi kebanggaan Kalbar. Tantangannya adalah bagaimana memaksimalkan potensi itu ke depan,” tambahnya.
Bupati Satono turut menyoroti capaian Kabupaten Sambas yang berhasil mempertahankan posisi teratas Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Kalimantan Barat selama dua tahun berturut-turut. Ia juga menitipkan beberapa catatan penting kepada Gubernur Kalbar, salah satunya permintaan perhatian terhadap dua jembatan tua di pusat kota Sambas agar dapat dibangun atau dikembangkan menjadi jembatan dobel.
Menanggapi hal tersebut, Gubernur Ria Norsan menyampaikan bahwa secara umum IPM Kalimantan Barat masih berada di peringkat ke-30 secara nasional, dan posisi terakhir di antara provinsi se-Kalimantan. “IPM Kalbar saat ini berada di angka 71,19, naik dari 70,47 sebelumnya. Namun, kita masih tertinggal di bawah Kalimantan Utara. Harapannya lima tahun ke depan kita bisa naik ke peringkat ketiga,” ungkapnya.
Ia menegaskan, peningkatan IPM harus menjadi kerja bersama dari tingkat desa hingga provinsi. “Apabila RPJMD Kabupaten Sambas berjalan dengan baik, maka visi dan misi bupati bisa terealisasi dan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Pemerintah provinsi siap memberikan dukungan penuh,” tutup Gubernur. (PPID Kab. Sambas/PIKP)